Penulis: Haeru Syifa |
Dalam berhubungan dengan sesama manusia seorang muslim atau muslimah harus menjauhi sifat penasaran atau kepo terhadap urusan orang lain yang tidak ada manfaatnya bagi dirinya.
Syeikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah berkata, "Sebagian manusia ada yang sibuk mengurusi urusan orang lain, padahal urusan itu tidak ada faedahnya sama sekali untuk diri mereka. Sehingga waktunya menjadi sia-sia tidak bermanfaat, hatinya sibuk dan pikirannya melanglang buana terpecah belah." (Syarah Riyadus Shalihin, 1/115 ).
Sikap yang perlu ditanamkan pada diri seorang muslim yaitu fokus pada urusan pribadinya dan tidak sibuk mencari tau urusan orang lain.
Sebagaimana Sabda Rasulullah Saw, "Hendaknya Engkau sibuk dengan urusan privasi-mu," (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).
Maka dari itu mari kita sama-sama menjauhi sifat tercela yang dilarang Islam ini, dan mulailah fokus terhadap diri kita sendiri, semoga Allah Ta'ala senantiasa melindungi kita dari sifat tercela ini. ***
Syeikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah berkata, "Sebagian manusia ada yang sibuk mengurusi urusan orang lain, padahal urusan itu tidak ada faedahnya sama sekali untuk diri mereka. Sehingga waktunya menjadi sia-sia tidak bermanfaat, hatinya sibuk dan pikirannya melanglang buana terpecah belah." (Syarah Riyadus Shalihin, 1/115 ).
Sikap yang perlu ditanamkan pada diri seorang muslim yaitu fokus pada urusan pribadinya dan tidak sibuk mencari tau urusan orang lain.
Sebagaimana Sabda Rasulullah Saw, "Hendaknya Engkau sibuk dengan urusan privasi-mu," (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).
Maka dari itu mari kita sama-sama menjauhi sifat tercela yang dilarang Islam ini, dan mulailah fokus terhadap diri kita sendiri, semoga Allah Ta'ala senantiasa melindungi kita dari sifat tercela ini. ***
(Penulis adalah mahasiswi STID M Natsir, Jakarta)