Penulis: Fatimatuzzahra |
Fenomena "fatherless" atau ketiadaan figur ayah dalam keluarga menjadi perhatian di Indonesia. Semakin banyak anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah, membawa berbagai dampak psikologis dan sosial. Dilansir dari kompas.com yang rilis pada 25 Mei 2023 pukul 09.00, Indonesia masuk urutan ke tiga fatherless country.
Anak-anak yang tumbuh tanpa figur ayah sering menghadapi berbagai masalah psikologis dan sosial. Mereka cenderung mengalami kesulitan dalam membangun identitas diri, memiliki kepercayaan diri rendah, dan rentan terhadap perilaku menyimpang. Ketidakhadiran ayah berdampak besar pada kesejahteraan emosional dan perkembangan sosial anak.
Peran ayah sangat penting dalam membentuk karakter dan moral anak. Ayah dianggap sebagai pemimpin keluarga yang bertanggung jawab atas pendidikan dan perlindungan anak-anaknya. Al-Qur'an dan hadis menekankan pentingnya kehadiran ayah yang penuh kasih sayang dan tanggung jawab dalam keluarga.
Islam mengajarkan bahwa ayah memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik anak-anaknya. Hadis Nabi Muhammad ﷺ menyebutkan, "Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya" (HR. Bukhari dan Muslim). Ayah bertanggung jawab memberikan pendidikan agama, moral, dan memastikan kesejahteraan anak-anaknya.
Untuk mengatasi fenomena fatherless, diperlukan pendekatan holistik yang berupa:
Dukungan Emosional: Memberikan konseling dan bimbingan untuk membantu anak-anak mengatasi perasaan kehilangan dan kesepian.
Pendidikan: Meningkatkan akses pendidikan yang komprehensif untuk membentuk karakter dan keterampilan mereka.
Dukungan Sosial: Melibatkan komunitas dalam memberikan lingkungan yang aman dan suportif.
Bimbingan Spiritual: Memberikan panduan agama dan moral untuk membentuk nilai-nilai yang kuat.
Pendekatan ini memastikan anak-anak tanpa ayah mendapatkan perhatian dan dukungan dari berbagai aspek kehidupannya. Fenomena fatherless di Indonesia menunjukkan pentingnya peran ayah dalam keluarga.
Islam menawarkan panduan yang jelas tentang tanggung jawab ayah dan pentingnya kehadiran mereka dalam membentuk karakter anak. Dengan dukungan komunitas dan penerapan nilai-nilai Islam, anak-anak tanpa ayah dapat tetap tumbuh menjadi individu yang seimbang dan bertanggung jawab.***
(Penulis adalah mahasiswi STID M Natsir, Jakarta)