Penulis: Arfa Yumirza |
Cinta merupakan fitrah yang dapat dirasakan oleh setiap makhluk Allah. Namun, cinta sering membuat makhluk lupa kepada penciptanya karena terlalu mencintai ciptaan-Nya dengan cara yang salah. Ada yang cintanya terbalaskan namun ada yang cintanya bertepuk sebelah tangan.
Jika seseorang mengerti makna cinta yang sebenarnya maka cinta tersebut dapat memberikan rasa manis kepadanya. Bahkan, Allah akan memberi balasan surga jika mencintai sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.
Dalam Islam, jika kita mencintai seseorang maka itu hal yang wajar. Rasulullah dan para sahabat sangat berempati kepada orang yang jatuh cinta, karena mereka tahu bahwa jatuh cinta itu berat dan merupakan siksaan yang paling menyakiti.
Namun, cinta juga merupakan nikmat yang paling indah. Sehingga ketika Rasul melihat orang yang jatuh cinta, Rasul melihat dia sedang tersiksa, apalagi cintanya tidak terbalaskan. Makanya ketika kamu mencintai seseorang, perjuangkanlah dengan cara yang baik.
Siapa yang tidak mengenal Ali dan Fatimah? Benar, mereka adalah contoh yang indah dalam hal mencintai. Bertahun-tahun mereka saling memendam rasa hanya karena takut kepada Allah.
Mereka berteman sejak kecil. Bahkan ketika sudah dewasa, berkali-kali sahabat Rasulullah datang untuk meminang Fatimah. Apakah Ali juga datang meminang kepada Rasul? Tidak. Ali tidak berani karna beliau sadar diri tidak mungkin bersanding dengan putri Rasulullah saw.
Ali hanya berdoa kepada Allah dengan menangis dan menceritakan semuanya. Karena hanya Allah lah yang tahu semua isi hatinya kepada Fatimah.
Namun akhirnya Allah menakdirkan mereka untuk bersatu. Setelah menikah mereka mengungkapkan perasaannya masing-masing. ***
(Penulis adalah mahasiswi STID M Natsir, Jakarta)