Minggu, 08 September 2024

Kpop NCT, Asik Tapi Mengusik

Penulis: Noviya Santika Ramadani |

Konser Kpop NCT yang digelar tanggal 18 Mei 2024 di Indonesia menghadirkan gelombang euforia dan antusiasme yang luar biasa dari para penggemar. Namun, di balik kegembiraan itu, ada berbagai dampak yang turut dirasakan oleh masyarakat.

Tidak dapat dipungkiri bahwa adanya konser Kpop juga menimbulkan beberapa perdebatan. Beberapa kalangan mengkhawatirkan bahwa popularitas Kpop dapat menggeser perhatian dari budaya lokal dan mengakibatkan munculnya identitas yang terlalu terpengaruh oleh budaya asing. Selain itu, ada juga kekhawatiran tentang pengaruh negatif dari obsesi terhadap idol Kpop terhadap kesehatan mental remaja.

Kehadiran konser Kpop NCT di Jakarta telah menimbulkan beragam reaksi, terutama dalam kalangan masyarakat Islam yang membentuk mayoritas di Indonesia. Dalam pandangan agama Islam, fenomena budaya pop Korea ini menimbulkan berbagai pertanyaan tentang nilai-nilai, moralitas, dan dampaknya terhadap generasi muda.

Bagi sebagian masyarakat Islam, konser ini mungkin dianggap sebagai hiburan semata, sebuah kesempatan untuk menikmati musik dan penampilan yang menarik tanpa melibatkan pertimbangan agama. Namun, bagi yang lebih memperhatikan nilai-nilai Islam, konser seperti ini dapat menjadi momok yang mengkhawatirkan.

Beberapa poin yang mungkin dipertimbangkan dalam pandangan agama Islam terhadap konser Kpop NCT di Jakarta adalah:

1. Pakaian dan penampilan. Pakaian dan penampilan dalam konser Kpop seringkali sangat mencolok dan sensual, yang mungkin bertentangan dengan prinsip-prinsip hijab dan adab berpakaian dalam Islam. Hal ini bisa memunculkan kekhawatiran akan pengaruh negatif terhadap pemahaman tentang busana yang layak menurut Islam.

2. Lirik dan pesan. Beberapa lirik lagu Kpop bisa mengandung pesan-pesan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, seperti promosi gaya hidup hedonistik, percintaan yang bebas, atau individualisme yang berlebihan. Ini dapat membingungkan generasi muda dan mengaburkan batasan antara nilai-nilai agama dan budaya pop.

3. Pengaruh dan identitas. Konser Kpop tidak hanya tentang musik, tetapi juga tentang membangun komunitas dan identitas penggemar yang kuat. Bagi sebagian masyarakat Islam, pengaruh yang kuat dari budaya pop Korea ini bisa menggeser identitas keagamaan dan kultural mereka. ***

(Penulis adalah mahasiswi STID M Natsir, Jakarta)