Sudah menjadi sunnatullah bahwasannya tidak ada manusia yang lepas dari kesalahan dan dosa. Bagi sebagian manusia beranggapan bahwa setiap pendosa itu pasti akan berujung masuk kedalam neraka. Sehingga tidak sedikit pernyataan ini menjadikan para pendosa akan jatuh pada keputus-asaan.
Akibatnya para pendoa akan terus menerus melakukan dosa dan semakin jauh dari kebaikan. Karena mereka berpikir seolah tidak ada lagi tempat berpaling dari semua itu. Hal ini tentu tidak sesuai dengan ruh dari agama Islam yang penuh rahmat, kasih sayang dan cinta.
Dalam al-qur'an Allah SWT menegaskan bahwa dalam keadaan apa pun dan bagaimanapun Allah sangat menyayangi seluruh hamba-hamba-Nya.
"Rahmat (kasih sayang)-Ku meliputi segala sesuatu" (QS. Al-A'raaf: 156).
Karena itu, bagi para pendosa tidak ada alasan untuk berputus asa, karena sebanyak apapun dosa dan kesalahan manusia tidak akan melebihi besarnya rahmat dan kasih sayang Allah SWT. Jika pun dosa-dosa dan tujuh lapisan bumi, tidak akan mengalahkan luasnya samudera ampunan Allah SWT.
"Rahmat (kasih sayang)-Ku meliputi segala sesuatu" (QS. Al-A'raaf: 156).
Karena itu, bagi para pendosa tidak ada alasan untuk berputus asa, karena sebanyak apapun dosa dan kesalahan manusia tidak akan melebihi besarnya rahmat dan kasih sayang Allah SWT. Jika pun dosa-dosa dan tujuh lapisan bumi, tidak akan mengalahkan luasnya samudera ampunan Allah SWT.
Dalam sebuah hadis qudshi Allah mengabarkan bahwa Dia akan selalu mengampuni dosa manusia, dan tak peduli seberapa banyak dan besar dosa-dosa tersebut, selagi mereka mau bertaubat dan memohon ampunan kepada-Nya.
Rasulullah saw. bersabda, bahwasa Allah berfirman, "Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian semuanya melakukan dosa pada malam dan siang hari, padahal Aku Maha mengampuni dosa semuanya. Maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni kalian." (HR. Muslim).
Dalam al-Quran Surah Az-Zumar ayat 53 Allah juga menegaskan bahwa Dia akan mengampuni semua dosa-dosa hamba-Nya, untuk itu Allah melarang para pendosa berputus asa dari mengharap rahmat-Nya.
Rasulullah saw. bersabda, bahwasa Allah berfirman, "Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian semuanya melakukan dosa pada malam dan siang hari, padahal Aku Maha mengampuni dosa semuanya. Maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni kalian." (HR. Muslim).
Dalam al-Quran Surah Az-Zumar ayat 53 Allah juga menegaskan bahwa Dia akan mengampuni semua dosa-dosa hamba-Nya, untuk itu Allah melarang para pendosa berputus asa dari mengharap rahmat-Nya.
Allah berfirman, "Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong'. " (QS. Az-Zumar : 53-54).
Dalam ayat tersebut, kepada orang-orang yang telah melampaui batas, yang banyak melakukan dosa, kemaksiatan, dan kezaliman, Allah tidak memanggil mereka dengan panggilan yang penuh kebencian, seperti "Wahai para pendosa, atau wahai para pendurhaka". Akan tetapi kepada para pendosa Allah SWT. tetap menyeru mereka dengan panggilan yang sangat lembut (wahai hamba-hamba-Ku). Meskipun ia telah melakukan hal yang melampaui batas, durhaka, banyak berbuat dosa. Menurut Ibnu Katsir panggilan ini adalah panggilan lembut dan sayang dari Allah kepada hamba-Nya.
Dalam ayat tersebut, kepada orang-orang yang telah melampaui batas, yang banyak melakukan dosa, kemaksiatan, dan kezaliman, Allah tidak memanggil mereka dengan panggilan yang penuh kebencian, seperti "Wahai para pendosa, atau wahai para pendurhaka". Akan tetapi kepada para pendosa Allah SWT. tetap menyeru mereka dengan panggilan yang sangat lembut (wahai hamba-hamba-Ku). Meskipun ia telah melakukan hal yang melampaui batas, durhaka, banyak berbuat dosa. Menurut Ibnu Katsir panggilan ini adalah panggilan lembut dan sayang dari Allah kepada hamba-Nya.
Artinya dengan panggilan tersebut Allah masih mengakui keberadaan dan kedudukan seorang hamba yang pendosa di sisi-Nya, yang sama-sama masih memiliki peluang untuk masuk surga.
Maka dari itu, meskipun banyak melakukan dosa, kita tetap harus optimis, jangan pernah berputus asa dan tetaplah mengharapkan rahmat Allah, karena Allah akan mengampuni semua dosa hamba-Nya yang bertaubat. ***
(Penulis adalah mahasiswi STID M Natsir, Jakarta)