Penulis: Iim Muslimah |
Lagu Gala Bunga Matahari merupakan lagu terbaru di 2024 yang dinyanyikan oleh Sal Priadi. Akhir-akhir ini lagu tersebut menjadi trend di Tiktok dan Instagram. Lagu ini dijaadikan latar untuk mengenang seseorang yang sudah wafat dan menanyakan kehidupan mereka setelah mengalami kematian.
Terdapat korelasi antara lirik lagu Gala Bunga Matahari dengan kehidupan setelah kematian dalam al-Qur'an, di antaranya: Adakah sungai-sungai itu benar-benar dilintasi dengan air susu?
Di dalam al-Qur'an surat Muhammad ayat 15, Allah Ta'ala berfirman:
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَۗ فِيْهَآ اَنْهٰرٌ مِّنْ مَّاۤءٍ غَيْرِ اٰسِنٍۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُه
"Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa (adalah bahwa) di dalamnya ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, sungai-sungai air susu yang rasanya tidak berubah."
Di lagu itu ada pula syair berbunyi: Juga badanmu tak sakit-sakit lagi?
Di dalam al-Qur'an surat Al-Hijr ayat 48 disebutkan:
لَا يَمَسُّهُمْ فِيهَا نَصَبٌ وَمَا هُمْ مِنْهَا بِمُخْرَجِينَ
"Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya."
Lalu, ada pula syair: Kau dan orang-orang di sana muda lagi?
Di dalam al-Qur'an surat Al-Waqi'ah ayat 17, Allah Ta'ala berfirman:
يَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَۙ
"Mereka dikelilingi oleh anak-anak yang selalu muda".
Terakhir, di dalam lagu tersebut ada kalimat: Hati yang gembira, sering kau tertawa. Benarkah orang bilang ia memang suka bercanda?
Di dalam al-Qur'an surat 'Abasa ayat 38 dan 39, disebutkan:
وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ مُّسْفِرَةٌۙ
"Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri."
ضَاحِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌۚ
"Tertawa lagi gembira ria".
Begitulah korelasi makna antara lagu Gala Bunga Matahari dengan kehidupan setelah kematian yang digambarkan al-Qur'an. Makna dari lagu tersebut memang menceritakan tentang seseorang yang kehilangan dan kerinduan yang mendalam terhadap orang yang telah mendahuluinya. Makna dari lagu ini juga mengajak pendengar untuk tidak meratapi duka.
Begitu indah makna di setiap kalimat yang terkandung dalam Al-Qur'an . ***
(Penulis adalah mahasiswi STID M Natsir, Jakarta)