Penulis: Darul Affifah |
Sebanyak 5.087 warga Palestina dikabarkan tewas sejak tanggal 7 Oktober 2023 akibat serangan Zionis Israel ke Palestina. Namun, media-media Barat terus berupaya untuk memutarbalikkan fakta yang terjadi. Serangan Israel yang dilepaskan ke Gaza sampai saat ini terus berlangsung. Tidak hanya tentara Hamas saja yang menjadi sasaran, namun juga warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.
Fakta yang diputarbalikkan itu terus memadati laman media, dan menjadikan orang-orang yang kurang informasi termakan oleh berita yang tidak benar. Berita-berita yang disiarkan oleh media Barat dengan jelas menutupi kekejian Israel pada Palestina yang melibatkan wanita dan anak-anak. Padahal, sebanyak 1000 jiwa anak-anak tewas akibat serangan udara yang dilayangkan oleh Israel ke Gaza.
Dalam waktu 24 jam terakhir saja, sebanyak 240 titik yang menjadi sasaran serangan oleh Israel, dan sebanyak 400 orang tewas, sebagaimana diliput oleh detik.com.
Untuk berlindung dari serangan Israel, warga Palestina terus mencari tempat untuk berlindung. Sebuah sekolah yang dikelola oleh PBB menjadi salah satu tempat mereka mengungsi. Rumah-rumah mereka telah menjadi puing-puing yang berserakan. Bahkan, Rumah menjadi sasaran Israel pada Jum'at lalu, dan menewaskan sebanyak 500 orang Palestina, juga ratusan orang yang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan akibat penembakan Rudal Israel.
Hingga saat ini, ada 12 Negara yang mengumumkan memberikan bantuan untuk Palestina, totalnya 4, 5 Triliun. Namun, akses masuknya bantuan di jalur Rafah masih dibatasi oleh pihak Israel, sehingga kekurangan bahan pasokan pokok, medis, dan lainnya menimbulkan ketegangan di antara pengungsi. ***
(Penulis adalah mahasiswi STID M Natsir, Jakarta)