Laman

Selasa, 01 Agustus 2023

Turjmanul Al-Mustafid, Kitab Tafsir Al Qur'an Pertama Karya Ulama Indonesia

Penulis: Ibnu M Hawab 

Syaikh Dr. Ammar Al-Gumaei, Lc., M.A, doktor lulusan Universitas Islam Madinah, memaparkan bahwa kitab tafsir pertama kali yang ditulis oleh ulama Indonesia lengkap 30 juz adalah Turjmanul Al-Mustafid. Kitab ini ditulis oleh Syaikh Abdurrauf Al-Fansuri as-Singkili.

Para pemateri seminar internasional Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Ke-2 berfoto bersama.

Syaikh Ammar juga mengungkapkan bahwa kitab tafsir karya ulama Indonesia ini menggunakan bahasa Melayu dan ditulis dengan huruf Arab Pegon. 

“(Inilah) kitab tafsir yang paling awal memuat seluruh surat Al-Quran di Indonesia," jelas Syaikh Ammar dalam seminar internasional bertajuk "The Role of Indonesian Ulema in the Study of the Quran" yang dilaksanakan 29 Juli 2023 di Auditorium STIQ ZAD, Cianjur, Jawa Barat. 

Selain itu, jelas Syaikh Ammar, ada pula kitab-kitab tafsir yang ditulis dengan indah oleh ulama Indonesia. “Di antara kitab tafsir yang paling indah dan mendalam dari karya tafsir ulama Indonesia adalah Tafsir Marah Labid karya Muhammad bin Umar Nawawi Al-Jawi,” imbuhnya.

Kemudian beliau menjelaskan kenapa kitab-kitab tafsir ulama Indonesia tidak banyak dikenal di dunia Islam. Sebabnya, kata beliau, karena kebanyakan kitab tersebut ditulis dengan selain bahasa Arab, sehingga hanya terbatas untuk bangsa Indonesia.
 
Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) ZAD, Cianjur, Jawa Barat, telah menggelar seminar internasional Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Ke-2 (The 2nd INCQURST). Ketua STIQ ZAD Cianjur, Adha Saputra, Lc., M.E, mengatakan tujuan  seminar ini agar kita tidak melupakan peran ulama Indonesia dalam studi Al-Qur’an.

Seminar ini dibuka oleh Syaikh Prof. Dr. Abdussalam Al-Majidy, Lc., M.A. sebagai Guru Besar Fakultas Ilmu Qiroat dan Ulumul Quran Universitas Qatar sebagai pembicara kunci (keynote speaker) dengan memaparkan makalah perkembangan tafsir di Dunia Islam. 

Syaikh Abdussalam menjelaskan bahwa metodologi yang digunakan Nabi Muhammad Shallalhu ‘Alaihi Wa Sallam dalam mengajarkan Al-Quran ada dua, yaitu dengan menjelaskan makna lafadz Al-Quran dan tafsirnya.

Pembicara internasional dan nasional yang hadir antara lain: Prof. Dr. Mohammad Lamatt Achinqity dari Mauritania memaparkan Perkembangan Tafsir di Dunia Islam (Negara Chinguetti, Mauritania adalah sebuah model). Dr. Nabil Ahmed Tarmom, Lc., M.A. Doktor lulusan Universitas Al-Azhar Cairo memaparkan peran ulama Indonesia dalam bidang Qiro’at. Dr. Saeed Abdullah Al-Katiry, Lc., M.A., Doktor lulusan Unviersitas Aden Yaman memaparkan peran ulama Indonesia dalam bidang Tajwid. Dr. Ammar Al-Gumaei, Lc., M.A., Doktor lulusan Universitas Islam Madinah memaparkan peran ulama Indonesia dalam bidang tafsir. Dr. Abdulkhaleq Al-Maswary, Lc., M.A., Doktor lulusan University of The Holy Qur’an and Islamic Science memaparkan studi manuskrip tafsir di Indonesia, Dr. Lira Erlina, Lc., M. Pd. Doktor lulusan Universitas PTIQ Jakarta memaparkan Tafsir Mukhtasar di Indonesia dan Dr. (C) Adha Saputra, Lc., M.E kanditat Doktor Universitas PTIQ Jakarta memaparkan Peran STIQ ZAD dalam Membumikan Studi Ilmu Al-Qur'an di Indonesia.

Panitia seminar telah menerima puluhan artikel dari dalam dan luar negeri dan dibahas pada seminar ini. Artikel-artikel yang terpilih akan dipublikasikan dalam ZAD Al-Mufassirin: Jurnal Ilmu Al-Qur’an & Tafsir yang sudah terakreditasi SINTA 4 dan terindeks bereputasi serta naskah lainnya akan diterbitkan dalam bentuk prosiding online.  ***

(Penulis adalah redaktur www.ihwal.net)