Penulis: Darul Afifah |
BEKASI --- Pengurus Pusat Muslimat Dewan Da'wah pada 25 Februari 2023 bertemu dan bersilaturahim secara offline dengan para pengurusan daerah. Kegiatan ini untuk pertama kali sejak wabah covid 19 merebak dan seluruh kegiatan harus dilakukan secara online.
Gedung STID M Natsir, Bekasi, tempat berlangsungnya pertemuan offline pengurus Muslimat Dewan Da'wah. |
Pada pertemuan yang bertepatan dengan agenda Rakornas Dewan Da'wah itu hadir juga Dra. Aisyah Natsir, anak perempuan ketua umum Dewan Da'wah pertama, Mohammad Natsir. Dalam kesempatan itu, Aisyah Natsir menyambut gembira terlaksananya program ini.
"Saya begitu senang karena akhirnya pengurus muslimat Dewan Dakwah dari berbagai daerah dan pengurus pusat bisa berkumpul hari ini. Ini pertama kalinya saya melihat wajah-wajah pengurus Muslimat daerah. Semoga jamuan pertemuan ini bisa menjadi pintu pertemuan kita di lain hari. Namun, saya mohon maaf karena kesehatan saya mulai menurun, saya tidak bisa membersamai sampai akhir," ujarnya.
Pertemuan yang dilaksanakan di Gedung Utama STID Mohammad Natsir, Tambun, Bekasi, Jawa Barat, itu mengambil tema "Memperkuat Peran Muslimat Dewan Da'wah Sebagai Penopang Da'wah dan Pendidikan".
Ketua Umum Muslimat Dewan Da'wah, Dra. Andi Nurul Jannah mengajak para pengurus yang hadir untuk memahami dengan betul tema yang diusung. Alumni Kulliyah Tarbiyah Lil Banat Riyadh itu mengatakan, "Sebagaimana tema yang kita bawa pada hari ini, kami berharap kepada seluruh pengurus Muslimat agar dapat kembali mengoptimalkan Muslimat sebagai lembaga penopang da'wah dan pendidikan, membuat program kerja yang bisa bermanfaat bagi warga sekitar, seperti memberdayakan da'wah di rutan, dan rumah sakit."
Para pengurus Muslimat pusat dan daerah menanggapi arahan ketua umum itu dengan berbagai program yang telah dilaksanakan di tiap daerah. Pengurus muslimat daerah Lampung, misalnya, memaparkan program unggulan yaitu pengadaan kain kafan gratis untuk orang-orang yang meninggal di daerah. Lewat pengadaan itu diharapkan dapat memberikan kebermanfaatan bagi orang yang kurang mampu dan mengenalkan identitas Muslimat Dewan Da'wah kepada masyarakat.
Pengurus muslimat daerah lain, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bengkulu juga turut memaparkan program unggulan mereka yang berfokus pada da'wah serta pendidikan kepada masyarakat sekitar.
Pertemuan yang berlangsung secara hangat itu harus segera ditutup mengingat adanya agenda rapat komisi yang akan segera dimulai. Untuk menutup forum, Andi Nurul Jannah memberikan nasihat bahwa ukhuwah yang terjalin hari itu harus menjadi langkah awal untuk pertemuan-pertemuan selanjutnya. ***
(Penulis adalah mahasiswi STID M Natsir, Jakarta)