Penulis: Mega Octavia |
Seorang Muslim yang beriman perlu menjaga hati. Sebab, menjaga hati dari perbuatan maksiat merupakan kewajiban yang kelak akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah Ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman dalam al-Qur'an
.إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيم يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُون
(Yaitu) di hari ketika harta dan anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (Asy-Syura' []: 88-89)
Orang-orang beriman akan selalu mendapatkan ujian dari Allah Ta'ala untuk melihat seberapa besar kadar keimanannya. Orang yang imannya kuat tentu tak akan goyah dengan ujian-ujian tersebut. Justru ujian-ujian tersebut akan kian mendekatkan dirinya kepada Allah Ta'ala.
Sebaliknya, orang yang imannya lemah, akan mudah goyah dengan ujian. Ia akan mudah tergoda atau berpaling hingga Allah Ta'ala memberikan kembali kepadanya hidayah, atau malah meninggalkannya.
Lalu, apa saja ujian yang akan melanda orang-orang beriman? Setidaknya ada lima. Pertama, bisikan dari setan. Ujian ini merupakan ujian yang paling ringan yang akan dihadapi orang-orang yang beriman.
Kedua, godaan hawa nafsu.
Ketiga, orang-orang kafir yang memusuhi Islam secara terang-terangan
Keempat, orang-orang munafik yang menusuhi Islam secara diam-diam
Dan, kelima, kaum Muslim yang hasad. Ini ujian paling besar dan berbahaya bagi kaum Muslim. Sebab, hasad merupakan salah satu penyakit hati yang dapat menjerumuskan pelakunya pada jurang kehinaan dan dapat merusak amal.
Semoga kita semua dapat menjaga hati dan terhindar dari penyakit-penyakit hati, utamanya hasad.
Wallahu A'lam.
(Penulis adalah mahasiswi STID M Natsir, Jakarta)