Penulis: Dr. La Ode Ilman |
Tepat pukul 16.30 WIT pada hari Rabu 21 September 2022, KM. Al Sudais 21 bertolak dari pelabuhan Ahmad Yani Kota Ternate, Maluku Utara, dan berlabuh di pelabuhan Sanana Kepulauan Sula pukul 07.00 WIT pada esok harinya, Kamis, 22 September 2022.
Suasana saat penugasan dai di acara dauroh marhalah wustho kader Hidayatullah Maluku Utara. |
Perjalanan ditempuh kurang lebih 14 jam. Namun, kami belum sampai tujuan. Kami masih harus pindah kapal untuk menuju Kecamatan Loseng, Kabupaten Taliabo, Maluku Utara
Tepat pukul 17.42 WIT atau kurang lebih 10 jam masa menunggu di Kota Sanana barulah petualangan dilanjutkan dengan menumpang KM Sabuk Nusantara 88 yang diagendakan sampai tujuan pukul 03.30 WIT pada hari Jumat 23 September 2022.
Travelling sejak Rabu hingga Jumat melalui transportasi laut ini dalam rangka upaya menggenapkan jumlah distribusi dai perintisan cabang Hidayatullah, karena penugasan dai di Taliabo turut melengkapi cabang Hidayatullah di seluruh kabupaten/kota se Maluku Utara.
Penugasan dai perintisan di Taliabo ini dibilang cukup alot, berbeda dengan kabupaten/kota lainnya yang sudah terdistribusi oleh dai perintisan sejak tahun 2021.
Di Taliabo sendiri sempat alot dan melewati penantian panjang karena selain pulau Taliabo yang relatif jauh dari ibu kota propinsi Maluku Utara, juga disebabkan kesulitan memilih kader untuk ditugaskan ke sana. Semua tahu kalau Taliabo adalah pulau terpencil yang infrastrukturnya tidak seperti kabupaten/kota lain.
Kesulitan pemilihan kader dai mulai tuntas terjawab pasca Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah Maluku Utara menyelenggarakan dauroh marhalah wustho di Pondok Pesantren Tahfizh Qur'an Hidayatullah Gambesi Kota Ternate.
Kegiatan dauroh marhalah wustho yang berlangsung tanggal 11 hingga 14 September 2022 diramaikan dengan agenda yang beragam. Pada acara penutupan dirangkaikan dengan pengumuman nama-nama dai penugasan. Ada 3 nama yang di SK-kan, salah satunya adalah Abdul Rohman alias Rohman yang ditugaskan di Taliabo.
Ust Abdul Rohman, dai muda Hidayatullah yang bertugas di Tailabo. |
Tidak berlebihan jika sosok ini dideklarasikan sebagai dai tangguh Hidayatullah 2022, karena siap menerima tantangan dan juga rela maju terdepan untuk melelehkan kebekuan berpikir setelah sekian lama membatu.
Predikat dai tangguh karena tetap patuh dan berangkat tugas, sekalipun ia masih pengantin baru dan harus berpisah dengan istri untuk beberapa saat. Restu orang tua juga alot, cuitan untuk tidak berangkat dengan alasan Taliabo masih daerah tertinggal, hingga sempat diserang demam, flu, dan batuk selama perjalanan, tak menyurutkan niatnya untuk berdakwah di Taliabo.
Ikrar perjuangan ini telah menggema saat testimoni di acara penutupan dauroh marhalah wustho dengan satu kata "Berangkat!" Semua menyambut gembira keputusan ini.
Pukul 03.30 pada hari Jumat tanggal 23 September 2022 Kapal Sabuk Nusantara 88 sampai di pelabuhan Losseng dan penumpang harus pindah ke sekoci agar sampai di daratan karena kapal berlabuh di tengah lautan.
Pagi harinya, setelah sampai di kampung Losseng, dakwah perdana di KepulauanTaliabo langsung dijalankan. Materi yang disampaikan seputar motivasi. Ratusan siswa dan siswi SMA 4 Kepulauan Taliabo di Losseng antusias mendengarkan. Kepala sekolah, Nazar La Parintah, S.Pd, dewan guru, serta Ketua PPN, Imran Perbela, ikut mendengarkan.
Hari kedua, Sabtu, 24 September 2022, dakwah dilanjutkan dengan tabligh akbar yang dihadiri oleh siswa dan siswi SD hingga SMA di Losseng, serta jamaah masjid, majelis taklim, dan orang tua/wali murid. Semua berbondong-bondong hadir atas kerjasama Kepala Sekolah SMA 4 Taliabo dan dewan guru.
Acara tabligh akbar diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh siswi SMA 4 Kepulauan Taliabo, dilanjutkan sambutan Kepala Sekolah SMA 4. Menurut Kepala Sekolah, kehadiran dai Hidayatullah, Ustadz Rohman, sangat dinanti karena anak anak dan warga Losseng ingin segera bisa membaca Al Qur'an. Ini juga untuk pembinaan akhlak dan karakter anak anak didik.
Pada acara tabligh akbar Ustadz Rohman didaulat menjadi penceramah dan menyampaikan materi dengan gaya milenial sehingga anak-anak dan orang tua sangat antusias menyimak isi ceramah.
Pada sesi terakhir acara ditutup dengan doa oleh imam masjid al Muhajirin, La Ode Rafiun. Dalam doanya, La Ode Rafiun meminta kepada Allah Ta'ala agar kelak Kampung Losseng menjadi seperti Mekkah dan Madinah sesak dengan para penghafal Qur'an. Para hadiri meng-amin-kan doa ini.
Seusai tabligh akbar dilanjutkan dengan sholat zuhur berjamaah, penyampaian hasil komunikasi bapak kepala sekolah dengan orang tua wali murid terkait rencana pembukaan pendidikan semi pesantren di sekolah sehingga anak anak setelah pulang sekolah akan masuk asrama untuk mengikuti pembinaan oleh ustadz Rohman dengan kurikulum utama Al Qur'an dan hafalan doa doa harian.
Program ini ternyata disambut baik dan didukung penuh oleh para dewan guru, orang tua, dan juga masyarakat setempat. Para murid inilah yang akan menjadi santri awal ustadz Rohman sampai ada lahan untuk pembangunan pondok Pesantren Hidayatullah Losseng Kepulauan Taliabo. Program-program semacam ini akan menjadi rutinitas peningkatan daya spritual walaupun kondisi tanpa listrik dan jalan raya.
Selain program di atas, kunjungan dai perlu dilakukan agar kampung-kampung tetangga juga merasakan cahaya Islam karena suasana dan kondisi Muslim di sana juga memprihatinkan. Ada sebuah Kampung Muslim berjumlah 100 KK tapi masjid gelap gulita dan sepi dari sholat berjamaah. Mereka juga berharap ada dai yang bisa membimbing mereka sehingga terjauhkan dari jebakan Kristenisasi. ***
(Penulis adalah pengurus Yayasan Pesantren Hidayatullah Ternate, Maluku Utara)