Penulis: Apriana Tri Rahayu |
Setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Karena itulah kita mengenal ada suami, ada pula istri. Keduanya diikat oleh tali pernikahan.
Tentu tidak mudah menjalankan kewajiban sebagai suami atau isteri dalam sebuah rumah tangga. Apalagi dalam jangka waktu yang panjang.
Semakin lama usia rumah tangga semakin banyak persoalan yang bakal muncul. Karena itulah banyak orang yang berfikir bahwa ujian yang datang dalam rumah tangga adalah kenaikan level atau derajat suami dan isteri di sisi Allah Ta'ala.
Mengenai suami dan istri, tentu kita selalu ingin menjadi yang terbaik. Kita akan berupaya melakukan berbagai cara agar rumah tangga bisa berjalan langgeng dan diridhai oleh Allah Ta'ala.
Seorang isteri, misalnya, hendaklah melakukan berbagai kebaikan selayaknya seorang istri. Namun, siapa sangka ada beberapa tipe isteri yang berbahaya. Seperti apa tipenya? Simak uraian berikut:
1. Isteri yang berbahaya adalah isteri yang gemar menentang suami. Dalam rumah tangga, suami adalah kepala keluarga. Dia akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang dilakukan anggota keluarga.
Karena itu apa yang ia perintahkan adalah ibadah. Apa yang ia larang adalah perintah yang harus dikerjakan.
Jika seorang istri menentang perintah suami dalam kebaikan, maka istri tersebutlah yang justru membahayakan keharmonisan rumah tangganya.
2. Isteri yang gemar menyebarkan rahasia atau aib suami. Inilah salah satu tipe istri yang berbahaya. Pada dasarnya aib suami tidak boleh dibuka dan harus dijaga. Sebab, ia merupakan kekurangan pasangan kita. Bila aib suami disebarkan maka akan menggiring opini yang buruk kepada suami, dan itu akan berbalik kepada isteri sendiri.
3. Berpergian tanpa izin. Ini hal sepele yang justru sering dilakukan para istri. Padahal, boleh jadi suami tidak mengizinkan. Jika demikian, maka isteri otomatis tidak menuruti perintah suami. Bahkan bisa dikatakan, ia menganggap remeh keberadaan suami. Padahal, isteri adalag tanggung jawab suami.
4. Membangkang dan merasa lebih dari suami.
5. Suka bertengkar, padahal suami adalah pemimpin. Apa yang dia ucapkan, selagi baik, maka terimalah. Jangan mempertengkarkan hal yang dapat mengundang setan.
6. Cemburu buta. Sebetulnya, cemburu itu wajar. Namun, ketika cemburu tersebut buta (tak melihat situasi) maka ia bisa berbahaya.
Semoga kita dapat menjadi istri salehah yang akan menerangi rumah tangga kita. Aamiin. ***
(Penulis adalah mahasiswi STID M Natsir, Jakarta)