Dua panelis yang ahli di bidangnya hadir dalam diskusi peradaban yang berlangsung di Kantor Pusat Dakwah Hidayatullah pada Selasa, 9 Agustus 2022. Panelis pertama, Dr Tasyrif Amin, adalah pakar peradaban Islam yang mendorong dan mengantar kita untuk menjadi sosok yang memiliki prinsip hidup yang berbasis pada nilai wahyu. Seorang penulis, menurut Tasyrif, dituntut untuk memiliki visi yang jelas, yaitu membagun peradaban Islam.
Dr Tasyrif Amin (kanan) dan drs Ahmad Yani (kiri), dua pembicara dalam Diskusi Peradaban Islam di Pusat Dakwah Hidayatullah. |
Panelis kedua, Drs Ahmad Yani, seorang penulis buku yang produktif, memotivasi kita untuk bisa segera menjadi seorang penulis, tanpa tapi, tanpa nanti, tanpa harus menunda-nunda waktu, harus segera menulis.
“Wahai para dai, tulislah apa yang Anda ceramahkan, dan ceramahkanlah apa yang Anda tulis,” tutur Ahmad Yani. Terasa ada spirit baru untuk kita segera bangkit dan menorehkan pena serta melahirkan sebuah karya monumental untuk generasi yang akan datang.
Visi hidup kita adalah membangun peradaban Islam. Seorang penulis tidak sekadar dituntut memenuhi target menulis, namun juga harus memiliki visi besar. Ini sesuai dengan tema diskusi pada forum ini, yakni Literasi dan Kebangkitan Peradaban.
Karena itu seorang penulis yang hebat adalah mereka yang memiliki visi yang jelas dan misi yang kongkrit, yaitu selalu berpikir bagaimana mewujudkan tegaknya bangunan peradaban Islam.
Kader dakwah diharapkan bisa menjadi komunikator yang optimal dalam mengirim pesan. Tidak hanya melaui lisan, tapi juga harus mampu menuangkan ide dan gagasan besar melalui tulisan, sehingga visi besar ini bisa ditangkap dan dipahami oleh generasi berikutnya.
Membangun peradaban Islam adalah sesuatu yang sangat ideal. Biasanya, mewujudkan sebuah idealisme butuh waktu yang panjang. Karena itu, hal yang mutlak harus kita hadirkan saat ini adalah bagaimana membangun kesadaran menulis para kader dakwah yang memiliki visi ideal tersebut.
Dengan demikian estafet perjuangan bisa terasa progresnya dari waktu ke waktu. Akan terasa adanya kemajuan dan lompatan-lompatan pada setiap generasi. Secara pelan tapi pasti pergerakan selalu menuju kepada titik terang, yaitu terbangunnya peradaban Islam yang kita dambakan.
Semoga para kader dakwah bisa segera menjadi penulis yang idealis dan insya Allah secara otomatis apa yang kita lakukan ini akan menjadi amal jariyah buat kita semua. Wallahu A’lam.
(Penulis adalah Ketua Departemen Perkaderan DPP Hidayatullah)
Membangun peradaban Islam adalah sesuatu yang sangat ideal. Biasanya, mewujudkan sebuah idealisme butuh waktu yang panjang. Karena itu, hal yang mutlak harus kita hadirkan saat ini adalah bagaimana membangun kesadaran menulis para kader dakwah yang memiliki visi ideal tersebut.
Dengan demikian estafet perjuangan bisa terasa progresnya dari waktu ke waktu. Akan terasa adanya kemajuan dan lompatan-lompatan pada setiap generasi. Secara pelan tapi pasti pergerakan selalu menuju kepada titik terang, yaitu terbangunnya peradaban Islam yang kita dambakan.
Semoga para kader dakwah bisa segera menjadi penulis yang idealis dan insya Allah secara otomatis apa yang kita lakukan ini akan menjadi amal jariyah buat kita semua. Wallahu A’lam.
(Penulis adalah Ketua Departemen Perkaderan DPP Hidayatullah)