Penulis: Hielwa Hidayatul Fadhila |
Sahabat muslimah! Terkadang sebuah nikmat yang Allah Ta'ala berikan kepada kita membuat kita lalai, enggan untuk bersyukur, dan menjadikan kita manusia yang kufur. Hari demi hari kita lalui dengan penuh keluh kesah. Menumpuknya tugas yang melelahkan, hidangan makanan yang terasa tidak lezat, dan segala bentuk keluhan lainnya.
Padahal, masih banyak manusia di luar sana yang tidak lebih baik dari kita. Mereka yang pergi ke sana ke mari mencari pekerjaan. Mereka yang tidak setiap hari menemukan sesuap makanan. Tidakkah semua itu kita perhatikan ?
Lihatlah, saksikanlah, cermatilah, orang-orang di luar sana. Anak-anak remaja turun ke jalan untuk mencari rupiah di saat teman-teman seusianya sedang berada di sekolah. Pemulung sampah yang sedang beristirahat di trotoar jalan demi membawa pulang uang halal untuk keluarganya di rumah. Ibu yang menggendong anak balitanya sambil meminta-minta demi sekotak susu untuk anaknya, berharap ada orang yang merasa iba.
BACA JUGA: Bahaya Mengintai di Balik Pujian
Lalu bagaimana dengan kita? Mungkin saat mereka berjibaku mempertahankan hidup, kita sedang tidur nyenyak di dalam kamar yang nyaman, atau sedang menyantap makanan yang selalu tersedia setiap kali merasa lapar.
Tidakkah kita ingat firman Allah Ta'ala dalam surat Ibrahim [14] ayat 7, "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumatkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat pedih."
Allah Ta'ala memerintahkan kita untuk bersyukur. Karena dengan bersyukur, Allah Ta'ala akan menambah lagi nikmat itu.
Begitu pun sebaliknya, mengingkari nikmat Allah Ta'ala akan membuat Allah Ta'ala murka. Mudah saja bagi-Nya untuk mencabut semua kenikmatan itu kapan saja.
Karena itu mari kita tingkatlah rasa syukur kepada Allah Ta'ala dan jauhi keluh kesah. Mari kita mnfaatkan kenikmatan yang Allah Ta'ala berikan untuk lebih mendekatkan diri kita kepada-Nya. Syukuri nikmat iman, nikmat sehat, dan nikmat harta dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi sesama.
Wallahu a'lam bish-showab.
(Penulis adalah mahasiswi STID M Natsir, Jakarta)