Oleh: Nadila Sari ---
Beramal baik dengan amalan shalih yang dilakukan oleh seorang anak otomatis orangtua juga akan mendapatkan pahala. Lalu bagaimana caranya agar pahala tersebut sampai kepada kedua orang tuanya? Amalan apa saja yang harus dilakukan oleh seorang anak?
Dilansir dari situs https://dakwahmanhajsalaf.com, Ustadz Abu Abdurrahman Al-Atsary hafidzhahullah menjawab salah satu pertanyaan jamaah tentang cara berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal. Berikut amalan-amalan yang dapat engkau lakukan untuk orang tuamu yang telah meninggal:
1) Selalu mendoakan dan memohonkan ampunan kepada Allah untuk orangtua.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu), sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh". (Muslim no.1631)
2) Sedekah atas nama orangtua.
Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu 'anhuma berkata, "Sesungguhnya Ibu dari Sa'ad bin Ubadah radhiallahu 'anhu meninggal dunia, sedangkan Sa'ad pada saat itu tidak berada di sampingnya". Kemudian Sa'ad mengatakan, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya. Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya ?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Iya, bermanfaat".
Kemudian Sa'ad mengatakan pada beliau shallallahu 'alaihi wa sallam: "Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya". [HR. Bukhari no. 2756]
3) Sambung silaturahim kepada kerabat orang tua
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bentuk kebaktian kepada orangtua yang paling tinggi, menyambung hubungan dengan orang yang dicintai bapaknya, setelah ayahnya meninggal". [HR. Muslim no. 2552]
4) Mengumrahkan dan menghajikan orangtua.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhum, ia berkata: "Istri Sinan bin Salamah Al-Juhaniy meminta bertanya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang ibunya yang meninggal dunia dan belum sempat menunaikan haji. Ia tanyakan apakah boleh ia menghajikan ibunya. Iya, boleh. Seandainya ibunya punya utang, lalu ia lunasi utang tersebut, bukankah itu bermanfaat bagi ibunya ?! Maka, silahkan ia hajikan ibunya, jawab Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam". [HR. An Nasai no.2634]
5) Tidak berbuat acara bid'ah setelah kematiannya, karena itu bentuk durhaka dan meratap.
Dengan beberapa amalan tersebut seorang anak senantiasa mendoakan mereka dengan ikhlas dan mengharapkan keridhaan Allah Subhanahu wa taala dan menerima segala bentuk amal shaleh yang telah dilakukannya.
(Penulis adalah mahasiswa STID M Natsir, Jakarta)