Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, "Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?" (Fushilat : 33)
Ayat tersebut mengingatkan kita pada suatu jalan. Sebuah jalan yang menuntut kesungguhan dan kesabaran penuh dalam menapakinya. Hanya mereka yang kuat dan mampu bertahanlah yang mampu melewati jalan ini hingga binasa di atasnya. Jalan itu bernama da'wah.
Ialah jalanan terjal, dipenuhi kerikil dan bebatuan tajam. Jika kita mulai lelah, maka ingatlah, teladan kita, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, manusia sempurna yang dijamin masuk Surga pun rela menghadapi penghinaan, penganiayaan, fitnah yang keji, hingga penyiksaan di jalan bernama da'wah.
Lalu, siapakah kita? Bagaimana kita bisa berleha sedang akhirat kita belum jelas Surga/Neraka?
Dalam sebuah kutipan indah, dipaparkan sebagai berikut.
Karenanya..
Tetaplah di sini, di jalan ini, bersama kafilah da'wah ini.
Seberat apapun perjalanan yang harus ditempuh,
Ialah jalanan terjal, dipenuhi kerikil dan bebatuan tajam. Jika kita mulai lelah, maka ingatlah, teladan kita, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, manusia sempurna yang dijamin masuk Surga pun rela menghadapi penghinaan, penganiayaan, fitnah yang keji, hingga penyiksaan di jalan bernama da'wah.
Lalu, siapakah kita? Bagaimana kita bisa berleha sedang akhirat kita belum jelas Surga/Neraka?
Dalam sebuah kutipan indah, dipaparkan sebagai berikut.
Karenanya..
Tetaplah di sini, di jalan ini, bersama kafilah da'wah ini.
Seberat apapun perjalanan yang harus ditempuh,
sebesar apapun pengorbanan untuk menebusnya,
Tetaplah di sini..
Buanglah hawa nafsu dalam mengarungi perjalanannya,
Tetaplah di sini..
Buanglah hawa nafsu dalam mengarungi perjalanannya,
karena telah banyak yang berguguran karenanya.
Gandenglah selalu iman kemana saja kita melangkah,
Gandenglah selalu iman kemana saja kita melangkah,
karena iman akan menjagamu setiap waktu.
Seburuk apapun, sekeruh apapun kondisi kapal layar kita,
Seburuk apapun, sekeruh apapun kondisi kapal layar kita,
janganlah sekali-kali mencoba untuk keluar dari kapal layar ini dan memutuskan berenang seorang diri.
Karena pasti kau akan kelelahan dan memutuskan menghentikan langkah yang pada akhirnya tenggelam di Samudera kehidupan.
Jika bersama da'wah saja kau serapuh itu,
Karena pasti kau akan kelelahan dan memutuskan menghentikan langkah yang pada akhirnya tenggelam di Samudera kehidupan.
Jika bersama da'wah saja kau serapuh itu,
bagaimana mungkin dengan seorang diri? Sekuat apa kau jika seorang diri?
(Gairah Cinta dan Kelesuan Ukhuwah - Ustadz Rahmat Abdullah)
Dengan begitu, tetaplah semangat, karena akan ada hadiah indah dibalik perihnya da'wah. ***
(Gairah Cinta dan Kelesuan Ukhuwah - Ustadz Rahmat Abdullah)
Dengan begitu, tetaplah semangat, karena akan ada hadiah indah dibalik perihnya da'wah. ***
(Penulis aalah mahasiswa STID M Natsir)