Oleh: Siti Sa'adah ---
Seblak adalah salah satu makanan yang banyak digemari oleh orang-orang Sunda khususnya terkenal di Jawa Barat. Seblak sendiri, terbuat dari karupuk, makaroni, sayuran semacam Kol/Sawi, telur, dan lain-lain.
Nah, seblak kang Dirwan ini cukup terkenal di daerah Cianjur tepatnya Kampung Tajurhalang Desa. Sukamanah Kecamatan. Karangtengah. Awal mula kang Dirwan berjualan di rumahnya yang jauh dari jalan raya, akan tetapi banyak orang yang datang kerumahnya untuk membeli seblak kang Dirwan tersebut.
"Saya berjualan sudah 1 tahun belakangan ini, awal mula saya buka warung seblak ini karena kondisi keuangan keluarga saya yang sedang menurun karena saya berhenti menjadi karyawan pabrik saat Covid-19 ini. Kemudian saya berdiskusi dengan istri apa yang bisa menghasilkan uang untuk menyambung hidup kita selama Covid-19, kemudian karena saya dan istri suka dengan seblak, biasanya saya membeli di orang yang jualan seblak yang menurut kami itu enak. Kemudian saya terbesit di pikiran saya, kenapa saya tidak mencoba saja untuk berjuala seblak di rumah, jadi kita tidak hanya suka, akan tetapi kita juga bisa membuatnya". Ujarnya
"Kemudian saya membeli bahan dan peralatan yang diperlukan untuk berjualan seblak, walaupaun masih kecil-kecilan akan tetapi semangat saya tinggi. Tibalah dimana hati pertama saya berjualan seblak, pertama pelanggan kami dari keluarga terdekat, kemudian tetangga dan anak-anak sekolah, kebetulan rumah kami dekat dengan sekolah. Selang seminggu, seblak saya mulai ramai Alhamdulillah. Bahkan banyak pelanggan yang minta order lewat chat/Onilne melalui WhatsApp, karena ada beberapa pelanggan yang jauh dari tempat rumah dimana saya berjualan". Ujar kang Dirwan
"Alhamdulillah lama kelamaan seblak saya mulai terkenal dan ramai digemari banyak orang, dan dari Siti modal pertama saya sudah kembali bahkan ada lebih dan lebihnya itu saya tabung untuk kebutuhan yang mungkin tidak terduga jika saya membutuhkannya. Setelah saya berdiskusi dengan istri, gimana jika kita menyewa tempat pinggir jalan agar orang dan pelanggan kita terjangkau untuk membeli seblak yang kita jual, kemudian Alhamdulillah saya menemukan tempat untuk saya berjualan seblak, tepatnya dipinggir jalan raya, dan dari situ Alhamdulillah semakin banyak pelanggan saya, tidak hanya dari kalangan anak-anak sekolah saja, akan tetapi karyawannya pabrik dan warga sekitar yang dekat dengan kedai seblak kami. Dan bahkan ada pelanggan yang turun dari mobil maupun motor yang melaju di jalanan karena mungkin terlihat kedai seblak saya". Ujarnya
(Penulis adalah mahasiswa STID M Natsir)