Oleh: Kartini ---
Disisi lain mata juga merupakan amanah besar yang telah Allah titipkan bagi kita sebagai manusia. Amanah yang suatu saat pasti akan dipertanggung jawabkan disisi-Nya.
Apabila kita mampu untuk menjaganya maka kita akan selamat namun, apabila kita salah menggunakannya maka kita akan terjatuh ke lembah kebinasaan. Maka pergunakanlah mata ini untuk memandang sesuatu yang halal untuk dipandang.
Sesungguhnya pandangan adalah induk perzinaan karena apabila seseorang sudah memandang hati akan berkelana kemudian membayangkan hal-hal di luar bayangan.
Ketika kita tidak bisa mengendalikan pikiran yang dihasilkan dari pandangan tersebut maka kita akan terjerumus kedalam perzinaan. Karena, apabila mata berzina maka hati pun berzina. Zinanya mata adalah memandang dan zina hati adalah membayangkan.
Fitnah akhir zaman sudah semakin dahsyat seseorang sudah tidak malu lagi untuk menampakkan perbuatan maksiatnya.
Jangankan di luar, di rumah saja orang bisa zina mata lewat sosial media yang mereka punya. Sudah banyak konten-konten yang dilegalkan untuk di perton-tonkan.
Walaupun tidak ada sedikitpun niatan untuk melihat yang diharamkan terkadang iklan-iklan yang tidak senonoh muncul memancing untuk dilihat. Karena mata sudah mengirim sinyal ke otak lalu otak memberikan sinyal ke hati untuk melihat iklan tersebut maka motorik otak menggerakan jari-jemari tangan untuk mengklik iklan tersebut.
Apalagi kaum lelaki fitnah terbesarnya adalah wanita. Karena fitnah wanitalah yang menjadi sumber utama kehancuran bani isra'el.
Maka solusi terbaik yang Allah berikan untuk menjaga pandangan mata adalah dengan menundukan pandangan.
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
(Penulis adalah mahasiswa STID M Natsir)