Pengirim: Novi Indiana ---
Seorang hamba sangat membutuhkan ampunan Allah Ta'ala atas dosa atau kemaksiatan yang telah dilakukan.
Tak hanya memohon ampunan, istighfar juga sarana pembuka pintu kesulitan hidup seperti gundah gulana, kelaparan dan kekurangan, serta berbagai problem lainnya.
Bahkan dalam kondisi lapang dan berkecukupan pun Istighfar tetap dibutuhkan sebagai wujud kecintaan seorang hamba kepada Rabbnya. Karena, hamba yang beriman senantiasa akan bergantung kepada Rabbnya. Hidup pun akan lebih berkah dengan memperbanyak istighfar.
Ibnu Taimiyyah mengatakan, "Jika engkau merasa dadamu tidak lapang, tidak mendapat kelezatan iman dan cahaya hidayah, maka hendaknya engkau memperbanyak bertaubat dan istighfar," (Majmu Al-Fatawa 1/396).
Istighfar tak hanya diucapkan dengan lisan namun disertai perbuatan. Orang yang membiasakan dirinya beristighfar maka akan merasa dekat dengan Allah Ta'ala dan dia akan berupaya terhindar dari perbuatan dosa yang mengotori kesucian dirinya.
Semoga Allah Ta'ala memudahkan lisan kita selalu basah dengan lafal-lafal yang mengagungkan-Nya, di antaranya dengan istighfar. ***
(Penulis adalah mahasiswa semester V KPI, STID M Natsir, Jakarta)