Laman

Selasa, 18 Agustus 2020

Fitnah Akhir Zaman

PengirimFathiya Haifa Raihana ---

Sungguh, ilmu telah dicabut dan sangat sedikit para ulama. Ilmu yang hakiki adalah ilmu yang bermanfaat, yang akan menjadikan pemiliknya suri tauladan di dalam kebaikan, kezuhudan, kewara'an, dan dalam mengikuti sunah Rasulullah, para sahabatnya, dan para khulafaurrasyidin.

Sungguh, telah muncul bermacam fitnah dari berbagai sisi; muncul celaan-celaan terhadap Islam, muncul orang-orang yang memberikan keraguan-keraguan di dalam agama Islam, dan menjadikan manusia berpaling darinya, sehingga tercabutlah kecintaan para pemeluknya. Ini merupakan suatu musibah yang besar.

Di antara fitnah yang besar, yaitu diangkatnya amanah dari pundak-pundak manusia, sehingga hampir tidak kita dapatkan orang yang betul-betul menunaikan amanahnya. Sebagaimana dikutip dari web radiorodja.com tentang suatu amanah yang tidak bertanggung jawab. Telah datang seorang Badui kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dan berkata, "Kapankah hari kiamat akan terjadi?" Beliau menjawab dengan sabdanya,

فَإِذَا ضُيِّعَتِ الأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا إِذَا وَسَدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَاعَةَ

"Apabila telah disia-siakannya amanah, maka tunggulah hari kiamat! Orang tersebut kembali bertanya, 'Bagaimana disia-siakannya, wahai Rasulullah?' beliau menjawab, 'Apabila suatu perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tungguhlah hari kiamat.'" (HR. Bukhari)

Demikian pula dengan kepemimpinan, ia merupakan satu amanah yang besar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَتِهِ

"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban terhadap apa yang pimpin."

Pemimpin yang adil dan shalih merupakan dambaan seluruh rakyat, tentunya ia seorang sosok yang betul-betul paham terhadap hak dan kewajibannya, serta paham terhadap apa yang harus dilakukannya dalam membimbing masyarakat, yakni agar menjadi masyarakat yang mendapatkan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta'ala ***

(Penulis adalah mahasiswi STID M Natsir, Jakarta)