Penulis: Dinda Anissyafira--
Raudhatul Jannah, mahasiswi STID Mohammad Natsir, Cipayung, Jakarta, bercerita bahwa sampai saat ini keluarganya yang berada di Palu, Sulawesi Tenggara, belum berani menempati rumahnya yang retak-retak akibat gempa.
Sejak musibah gempa melanda Palu dan Donggala pada 28 September 2018 lalu, cerita Raudhatul, ibu serta kakak dan adiknya terpaksa menginap di rumah neneknya di pantai barat Donggala. Sedang ayahnya tetap berada di Palu menempati tenda yang terpasang di depan rumahnya.
"Alhamdulillah keluarga (kami) aman (walaupun) rumah (kami) retak-retak," jelas mahasiswi berusia 18 tahun itu mencoba tegar.
Penulis adalah mahasiswa STID M Natsir